Mewarnai rambut menyebabkan migrain
Sejumlah sumber mengatakan jika mewarnai rambut memang bisa menyebabkan migrain. Akan tetapi, itu tergantung dari kualitas produk pewarnaan rambut. Ada beberapa bahan kimia yang dapat memicu migrain terutama yang menggunakan pemutih. Selain itu, ada kemungkinan rambut tidak menoleransi warna tertentu sehingga menyebabkan migrain.
Migrain juga dapat disebabkan dari sentuhan fisik saat proses pewarnaan. Saat mewarnai rambut, hair stylist harus menarik rambut dengan kencang agar menerapkan pewarnaan ke akar rambut. Tindakan ini memberi tekanan pada kulit kepala. Belum lagi jika dalam proses pewarnaan menggunakan foil.
Foil dapat menambah tekanan fisik pada kulit kepala. Mewarnai rambut juga membutuhkan waktu yang tidak bisa dikatakan singkat. Duduk di kursi selama berjam-jam dapat memicu ketegangan otot dan bisa menjadi salah satu penyebab migrain.
Mewarnai rambut menyebabkan alergi
Pewarna rambut mengandung paraphenylenediamine (PPD) yang merupakan alergen. Orang yang menderita dermatitis sangat rentan terhadap reaksi alergi karena PPD dan bahan kimia lain yang terkandung dalam zat pewarna. Begitu juga orang dengan kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis. Dalam kasus yang lebih ringan, pewarna rambut dapat menyebabkan gatal, iritasi kulit, kemerahan, atau pembengkakan pada kulit kepala maupun area sensitif lainnya seperti wajah dan leher.
Mewarnai rambut menyebabkan konjungtivitis
Kurang berhati-hati saat mewarnai rambut dapat menyebabkan bahan kimia bersentuhan dengan bagian sensitif di wajah seperti mata. Dalam beberapa kasus, ketika bahan kimia dari pewarna rambut melakukan kontak dengan mata, maka dapat menyebabkan konjungtivitis.
Mewarnai rambut memperburuk asma
Pewarna rambut dapat memperburuk asma karena mengandung persulfat. Terhirupnya bahan kimia tersebut dapat menyebabkan batuk, mengi, radang paru-paru, ketidaknyamanan tenggorokan, dan juga serangan asma.