Menghadapi persaingan di industri kecantikan, Amorepacific menyiapkan tiga strategi. Pertama, menyiapkan produk inovatif yang mengandung intisari dari kecantikan Asia. Kedua, pengem bangan produk berbasis pengalaman dan keinginan konsumen. Ketiga, penyesuaian terhadap perubahan digital yang sejalan dengan revolusi industri 4.0.
“Dengan inovasi kecantikan yang kami buat, kami terdepan dalam kategori K-beauty di pasar global dan menciptakan tren di seluruh dunia. Kami akan terus memperkenalkan produk-produk inovatif yang menggabungkan nilai-nilai leluhur Korea dan Asia. Tentunya menggunakan bahan-bahan warisan dan penerapan ilmu pengetahuan modern,” papar Park.

Amorepacific memang dinilai serius dalam penelitian dan pengembangan produk kecantikan. Nilai investasi Amorepacific untuk penelitian dan pengembangan mencapai 124 miliar won. Amorepacific pun tercatat sebagai perusa - haan pertama yang men di ri - kan laboratorium dalam sejarah kecantikan Korsel, yakni sejak 1954. Tidak hanya di Korsel, Amorepacific juga mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan di beberapa negara. “Kami telah membangun laboratorium di China, Singapura, Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang dengan Yongin R&D Center di Korea sebagai pusat penelitian dan pengembangan inovasi produk,” tutur Park.
Melalui penelitian dan pengembangan ini, dapat diketahui apa yang menjadi kebutuhan konsumen. Amorepacific terus melakukan penyesuaian produk kecantikan di masing-masing negara. Dia menyebut, ada perbedaan antara konsumen Asia dengan Amerika dan Eropa. Konsumen Asia lebih menyukai riasan alami dan perawatan kulit. Sedangkan, pelanggan Eropa dan Amerika lebih fokus pada riasan warna.
Di kawasan ASEAN, Amorepacific juga akan meneliti dan mengembangkan produk inovatif agar menjadi solusi kecantikan bagi para konsumen di kawasan tersebut. Hal ini mengingat pasar ASEAN terdiri dari beraneka ragam ras dan budaya. Park menegaskan bahwa Amore pa - cific selalu mengutamakan suara pelanggannya.
“Suara mereka akan kami masukan dalam perencanaan, pengembangan, pemasaran produk dan lainnya. Kami selalu berusaha mengembangkan produk bermutu yang meme - nuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Cushion foundation dan sleeping mask merupakan contoh bagaimana kami melihat dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara cerdas, mudah, dan efisien,” katanya. Tidak berhenti di situ, peng - gunaan teknologi terbaru pada era revolusi industri 4.0 men - jadi strategi tersendiri. Park menuturkan, Amorepacific ke depan akan secara pe nuh menggunakan teknologi dalam mengembangkan pro dukproduk kecantikan. Misal nya, dengan menggu nakan kecer - dasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan 3D printing.
“Contohnya 3D mask pack dan beauty mirror. Kami juga akan menciptakan pelayanan yang spesial dan eksklusif, seperti Sulwhasoo Spa,” ungkapnya. Park mengatakan bahwa transformasi digital akan menjadi strategi utama Amorepacific pada 2019 ini. Pihaknya akan memperluas kemitraan dengan para pelaku e-commerce utama, seperti Lazada dan Shopee. Amorepacific juga akan mengadopsi perangkat AR (augmented reality ) untuk konten digital yang beragam bagi pelanggan. “Generasi milenial di ASEAN sudah lebih dari 32% dari populasi yang ada. Daya beli dan perhatian terhadap produk kecantikan pun se ma - kin meningkat,” tuturnya.
(Dinno Baskoro)