Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Heboh Kasus Uniqlo di Denmark, Ini Sejarah dan Perkembangan Bisnis Fast Fashion

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Sabtu, 06 April 2019 |14:42 WIB
Heboh Kasus Uniqlo di Denmark, Ini Sejarah dan Perkembangan Bisnis Fast Fashion
Terkuak kasus pekerja Uniqlo yang tak dibayar (Foto: Instagram)
A
A
A

Perkembangan industri Fast Retailing

 

Bicara soal perkembangan bisnis Fast Retailing sendiri sebetulnya sangat menarik untuk dikulik. Fast Retailing hadir sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mereka bermain dengan produk berharga miring, tanpa tahu dampak yang ditimbulkan. Sebut saja limbah pakaian yang semakin menumpuk, penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, dan isu-isu penting lainnya seperti yang tengah dihadapi oleh Warni dan Yayat.

Belum lama ini, Founder IFC Ali Charisma pernah menjelaskan geliat industri fast fashion dunia kepada Okezone. Dalam artikel berjudul “Mengenal Fast Fashion dari Sudut Pandang Designer Ali Charisma, Pencinta Mode Mesti Tahu!”, Ali menuturkan bahwa meski tren Fast Retailing ini luar biasa sekali mewabah, namun bagi orang fashion mereka ternyata masih mencintai slow fashion atau koleksi busana yang dibuat seorang designer.

Lebih jauh, Ali menceritakan, ada perubahan tren di dunia seperti di Eropa, yang fast dan slow fashion sudah tercampur.

“Mereka sudah tidak lagi mengandalkan Fast Retailing, khususnya untuk outer atau jaket. Palingan masih pake fast fashion hanya untuk basic atau dalemannya," ungkapnya.

Dengan kata lain, untuk luarannya, pencinta mode di Eropa itu menggunakan jaket atau outer yang dibuat designer. Hal ini guna memberikan statement yang jelas pada tampilan.

Baca Juga : Ngeri, Ini Ciri-Ciri Orang yang Paling Disukai Jin!

Menariknya, sebagian besar produk fashion yang dibuat oleh desainer Indonesia ternyata sudah mengusung konsep skow fashion sejak bahan mentah pakaian tersebut.

“Misalnya saja tenun dan batik yang mana pengerjaannya dengan tangan manusia. Makanya, hal ini yang kemudian dianggap hebat dan luar biasa bagi bangsa luar. Sebab, untuk melakukan proses pengerjaan pembuatan koleksi sama seperti designer Indonesia, designer luar negeri mesti merogoh kocek begitu besar,” tutup Ali.

(Dinno Baskoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement