Hal senada diungkapkan Rosdiana, 25, warga Kota Bogor. Dia mengaku meski orang asli Bogor, tapi baru tahu dan tak menyangka ada tempat berkemah yang banyak air terjunnya. “Bahkan, air yang ada di tiga curug itu tidak terlalu dalam maupun deras sehingga sangat aman bawa anak ke sini. Selain itu, saya suka adalah karena letaknya bersebelahan dengan tiga curug, yakni Cipeteuy, Leuwi Anteung, dan Segitiga,” ujarnya.
Bahkan, lokasi kemping ceria ini, kata dia, sangat tepat bagi keluarga yang ingin mengedukasi atau memperkenalkan anak-anaknya tentang peninggalan prasejarah. “Sebelum memasuki area hutan pinus, kita bisa melihat banyak situs peninggalan zaman prasejarah, seperti Situs Cibalay dan Arca Domas,” tuturnya.
Untuk bisa sampai ke tempat ini, aksesnya bisa ditempuh dari Stasiun Bogor. Ada tiga rute yang bisa dipilih, yaitu melalui Jalan Raya Ciapus, Jalan Curug Luhur Indah, atau Jalan Raya Sukaresmi. Namun, lebih jelas dan mudah mencarinya bisa meminta bantuan peta pada android atau google map . Jarak lokasi parkir kendaraan roda empat dengan lokasi kemping ceria ini sekitar 2,5 km.
Sedangkan untuk kendaraan roda dua bisa parkir lebih dekat, yakni sekitar 1 km ke lokasi. Tarif masuk untuk menikmati beberapa curug cukup membayar retribusi Rp20.000 dan Rp30.000 per malam jika ingin berkemah. Perjalanan menuju hutan pinus harus dilalui dengan berjalan kaki sekitar 15-20 menit dengan jalan berupa tanjakan dan turunan.
Setelah lelah treking , kita bisa menikmati udara segar dan pemandangan pepohonan pinus berbaris memanjakan mata. Menurut Asep, 54, warga setempat yang biasa berjualan dan ikut merawat akses menuju lokasi mengatakan, di kawasan Situ Cibalay ini pengunjung bukan hanya bisa menikmati satu atau tiga curug saja.
“Sebetulnya di sini ada delapan curug (air terjun), tetapi hanya tiga curug yang jalurnya sudah dibuka dan layak dikunjungi keluarga yang membawa anak-anak. Selebihnya masih tertutup semak dan pepohonan,” ungkapnya.