Menggigit Kakap Merah Bakar Rica Santang, Gurih Banget!
KREASI kuliner Nusantara seolah tidak ada habisnya untuk dibicarakan, tak terkecuali kuliner asal Kota Manado, Sulawesi Utara. Ikan bakar contohnya. Meski jenisnya sama, tetap saja menu yang dihadirkan bisa memiliki cita rasa yang berbeda dan memberi sensasi tersendiri.
Ya, inilah yang akan dirasakan oleh para pemburu kuliner yang penasaran ingin mencicipi menu baru berupa ikan bakar kakap merah bakar rica santang di Rumah Makan Ocean27. Rumah Makan Ocean27 berlokasi di bibir Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara.
Tempat ini bakal memberikan nuansa yang berbeda saat kita menyantap makanan. Sembari bersantap, Anda bisa sekalian menikmati pemandangan laut dan Pulau Manado Tua.
Lokasinya yang sangat mudah dijangkau dari pusat Kota Manado memperlancar akses bagi para pemburu kuliner yang penasaran dengan beragam masakan di rumah makan satu ini. Dalam obrolan singkatnya, Business Owner RM Ocean27 Malalayang Ivanry Matu sempat memuji kuliner Nusantara yang memang luar biasa.
Bahkan, kata dia, khusus untuk masakan olahan buah tangan khas Sulawesi Utara, rasanya pasti ”nyandak mo dapa di tampa laeng” (tidak akan diperoleh di tempat lain). “Karena itu, jangan heran kalau lidah orang Manado paling jago membedakan mana itu makanan sedap dan mana yang tidak,” ujar Ivanry.
Sementara untuk menu kakap merah bakar rica santang, menurut Ivanry, bagi yang sudah mencobanya pasti akan langsung merasakan sensasi rasa yang luar biasa.
Secara spesifik, dia menjelaskan, di dalam kakap merah bakar rica santang bakal ditemukan tekstur daging ikan segar yang dibakar hampir matang oleh ahlinya. Cara mengolahnya, sebelum dibakar ikan direndam selama dua jam di dalam bumbu yang diracik secara khusus.
“Kemudian dimasak santan dengan bumbu yang royal. Olahan santan kaya bumbu meng - hasilkan aroma khas yang memikat rasa sampai ke ulu hati,” terangnya meyakinkan.
“Baru aromanya jo so menggoda, apalagi rasa,” lanjut Ivanry, berpromosi.
Cita rasa ikan bakar kakap merah bakar rica santang bisa dibilang campur-campur. “Ada rasa manisnya, tapi ada juga rasa sedikit asam dan pedas yang sangat pas di lidah,” kata Ivanry lagi, dengan dialek Manado yang kental.
