
Anak-anak yang mengikuti workshop diajarkan dasar pemrograman, mulai dari bahasa scratch hingga bahasa C. Selain itu, software yang digunakan untuk pemrograman adalah Makeblock sehingga lebih mempermudah anak-anak untuk mempelajarinya. Robot yang dirakit pun tidak terlalu sulit, meskipun Serlina dan teman-temannya mengaku cukup kesulitan ketika memasangkan baut.
"Mereka tadi merakit robot basic untuk belajar ultrasonic sensor, line following, sensor cahaya. Jadi dari situ bisa diubah menjadi robot smart home kalau terus dikembangkan," pungkas Erwin.
(Martin Bagya Kertiyasa)