Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Hari Valentine Identik dengan Memberikan Cokelat ke Pasangan?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Kamis, 14 Februari 2019 |09:30 WIB
Kenapa Hari Valentine Identik dengan Memberikan Cokelat ke Pasangan?
A
A
A

PADA 14 Februari, banyak negara merayakan Hari Valentine atau hari kasih sayang. Di Indonesia sendiri, perayaan ini ada tapi tidak semua orang mau merayakannya. Anggapan "sesat" menjadi alasan bagi segelintir kelompok masyarakat yang tidak mau merayakan "hari spesial" ini.

Salah satu tradisi atau bentuk cinta yang biasanya ditunjukan di momen Hari Valentine adalah memberikan cokelat ke pasangan. Cara ini pun populer di seluruh dunia dan dianggap berhasil meluluhkan hati pasangan. Sesuatu yang sederhana tapi ternyata bermakna besar pada sebagian orang.

Pertanyaannya sekarang, kenapa kemudian Hari Valentine identik dengan memberikan cokelat?

Ya, jawaban singkat; siapa yang tidak suka dengan cokelat? Tapi, kenapa kemudian cokelat yang diberikan? Kenapa tidak makanan lain yang menjadi ikon?

Baca juga :

Pertama, jangan lupakan sains di balik segalanya. Kita semua pernah mendengar pembicaraan tentang kekuatan super yang dimiliki cokelat. Menurut Forbes, cokelat telah terbukti baik untuk jantung, meningkatkan fungsi kognitif, dan secara mengejutkan kaya akan nutrisi. Tidak hanya itu, jangan lupakan teori bahwa cokelat hitam mungkin juga membuat Anda terangsang. Meski pun, para peneliti mengatakan untuk tidak mengandalkan ini.

Kemudian, jika Anda berpikir hubungan antara cinta dan cokelat itu cukup baru, jangan terlalu cepat. Tautan rekaman pertama antara cokelat dan hasrat sudah terjadi sejak zaman Aztec. Menurut The New York Times, pada zaman kaisar terkenal Montezuma, telah muncul biji kakao seperti M & Ms untuk bahan bakar kencan romantisnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement