"Kasus baru selalu muncul, karena kelainan kusta mirip penyakit kulit. Jadi orang tidak menyangka bahwa itu kusta, contohnya panu, eksim atau kurap," tutur dr Sri.
Sebenarnya penyakit ini juga mudah dideteksi dini. Ketika ada curiga penyakit kulit yang tak kunjung sembuh, segeralah datang ke puskesmas.
Dengan melakukan pengobatan yang sesuai, dijamin bisa memutuskan rantai penularan. Kemudian mencegah cacat atau menangani agar cacat tidak berlanjut.
Pengobatan tersebut juga bisa dilakukan untuk menangani komplikasi. Selain itu dapat memperbaiki kualitas hidup penderita, serta orang yang pernah mengalami kusta dan keluarganya.
"Penderita kusta juga jangan sampai putus obat. Efeknya seperti resisten tuberkulosis. Kalau sampai putus minum obat ya harus ulang lagi sampai pasiennya sembuh. Apalagi obatnya ini gratis dan pasien tinggal datang ke puskesmas saja," pungkas dia
(Santi Andriani)