Persentase kehamilan yang terbesar terdapat pada usia < 35 tahun, yaitu 17,46%, disusul kehamilan pada usia 35-37 tahun (6,01%), usia 38-40 tahun (3,49%), usia 41-42 tahun (1,16%), dan terendah usia > 42 tahun (1%).
“Program bayi tabung pintar atau SMART IVF memiliki beberapa keunggulan yang diperlukan dalam klinik bayi tabung, seperti SDM dengan kompetensi tinggi, teknologi dan metode IVF terdepan, laboratorium penunjang seperti laboratorium embriologi, serta jaringan kerja yang luas,” ungkap dr Budi. Diketahui dengan program tersebut, biaya yang dikeluarkan pasien berkisar Rp39 Juta. Hal tersebut terhitung lebih terjangkau daripada program bayi tabung konvensional.
Dalam penjelasan tentang gangguan kesuburan, dr Beeleonie BMedSc SpOG(K) mengatakan, gangguan kesuburan merupakan kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi.

Faktor suami istri atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Termasuk faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur, atau gangguan pada rahim dan indung telur. “Sedangkan, yang termasuk faktor pria adalah masalah sperma,” ujarnya.