“Kalau mau wisata sambil belajar, datanglah ke gua karena disana kalian akan menemukan banyak hal. Sejarah manusia purba, gambargambar prasejarah, stalaktit dan stalagmit, bahkan kekayaan flora dan fauna dapat ditemui di gua-gua tertentu," sebutnya.
Namun, semua keindahan serta sejarah yang tertinggal dan terbentuk di dalam gua tidak akan bisa dinikmati anak cucu kita jika kita sendiri tidak bisa melestarikannya.
"Corat-coret dan buang sampah sembarangan itu kampungan banget. Jadilah smart traveler dengan tidak melakukan halhal yang bisa merusak alam kita," tuturnya. Berbeda dengan Diah Ayu Puspitarini, salah satu anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia yang sudah 22 kali melakukan penelusuran gua.
Aktivitas yang dilakukannya saat telusur gua seperti fotografi, pemetaan gua, latihan vertical rescue, atau latihan rigging (pemasangan lintasan turun). Mahasiswi Jurusan Kesehatan Lingkungan ini mengaku banyak hal menarik yang didapatkan selama melakukan penelusuran gua.
"Gua itu suasananya sepi, sunyi, dingin, gelap dan bikin damai, dan kalau masuk gua yang susah, seru banget, bikin ketagihan sama adrenalinnya. Setiap gua yang ditelusuri juga pasti punya kesan dan keistimewaan yang berbeda," ujarnya.
(Fakhri Rezy)