WAKTU berjalan dengan sangat cepat tanp kita sadari, begitu juga terhadap perkembangan anak. Anak yang rasanya baru dilahirkan kemarin, belum bisa berbicara, belum bisa berjalan, lalu tiba-tiba saja kita sebagai orangtua harus dihadapkan bahwa anak telah tumbuh dan berkembang semakin besar, dan sudah waktunya tak lagi tergantung memakai diaper atau popok.
Masa-masa membiasakan anak untuk tidak lagi tergantung dengan popok, dengan pergi ke toilet setiap kali ingin buang air kecil dan buang air besar yang mana biasa disebut dengan sebutan masa toilet training ini adalah tantangan lainnya lagi yang harus dihadapi dengan cerdik oleh orangtua.
Sebagai orangtua yang cerdas dan teredukasi dengan baik, sebelum menerapkan toilet training pada anak, sudah sepatutnya para orangtua mengetahui dan memahami seperti apa langkah-langkah yang tepat dalam mengaplikasikan toilet training pada anak.
Kemudian, sebenarnya seperti apakah langkah-langkah yang harus dilakukan orangtua dalam mendidik anaknya dalam masa toilet training? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka Okezone pun bertanya pada dr Natia Anjarsari, SpA sebagai dokter anak dari Rumah Sakit Brawijaya Women And Children, Jakarta.
“Toilet training itu diterapkan kepada anak yang sudah mengerti dan menuruti perintah, biasanya di atas usia satu tahun. Caranya, anak dibiasakan dua atau tiga jam dipipisin dibawa ke toilet karena biasanya anak kan enggak nyaman buat duduk di toilet. Bawa anak per dua atau tiga jam ini dengan kondisi walaupun anak sedang ingin pipis atau tidak,” papar dr Natia Anjarsari, SpA saat ditemui belum lama ini di Jakarta Pusat.