Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Mengharukan Pria yang Lahir Tanpa Alat Kelamin, Nyaris Bunuh Diri karena Depresi

Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Rabu, 04 Juli 2018 |04:02 WIB
   Kisah Mengharukan Pria yang Lahir Tanpa Alat Kelamin, Nyaris Bunuh Diri karena Depresi
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Cacat lahir langka yang menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang

Andrew terlahir dengan kondisi bladder exstrophy, di mana posisi kandung kemih berada di bagian lurat tubuh dan ditetapkan sebagai penyakit langka oleh US National Organization for Rare Disorders. Dampaknya, bagian tubuh di sekitar kandung kemih seperti uretra, usus, tulang, dan otot akan terpengaruh.

Kondisi langka ini diperkirakan hanya terjadi 1 dari 50.000 dari setiap kelahiran di Amerika Serikat. American Urological Association menjelaskan, belum diketahui penyebab pasti dari gangguan langka tersebut, meskipun riwayat keluarga dapat meningkatkan peluang sang anak dilahirkan dengan kondisi serupa.

“Ada variasi yang berbeda. Anda bisa terlahir dengan bentuk penis yang sangat kecil atau tidak sama sekali. Saya terlahir dalam variasi terburu,” kata Wardle saat diundang dalam sebuah acara talk show di Inggris, Januari 2017.

Selama masa pertumbuhan, Andrew harus menjalani sejumlah operasi pada saluran kencingnya, yang dapat memicu permasalahan pada ginjal dan infeksi berbahaya lainnya. Secara keseluruhan, ia mengaku telah menjalani lebih dari 100 kali operasi sejak dilahirkan. Memasuki masa remaja, Andrew mengalami komplikasi fisik dan psikologi

“Saya mulai depresi. Pada awalnya, saya dapat menyembunyikan dengan bermain, tertawa, seperti anak sekolah biasa,” ungkap Andrew kepada Daily Mail.

Kondisi psikologisnya semakin parah, terutama ketika ia memasuki masa remaja. “Saya merasa tidak memiliki harapan. Semua orang disekitarku sudah memikirkan pekerjaan, menikah dan punya anak. Sementara saya tidak bisa melihat masa depanku sama sekali,” imbuhnya.

Dokter mengambil kulit dari tangan kirinya untuk membuat penis


Andrew lalu memutuskan untuk keluar dari sekolah dan mulai menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba). Pada perayaan Natal 2011, ia berada pada titik terendah dalam hidupnya, dan sempat melakukan percobaan bunuh diri untuk kedua kali.

“Saya tidak pernah berpikir akan hidup hingga melewati usia 30 tahun. Saya merasakan hal tersebut karena saya hidup di tengah-tengah masyarakat yang tidak mau menerimaku apa adanya,” ujar pria malang itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement