Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Patut Dicontoh, Begini Cara Pemuda Marunda Turunkan Angka Kekerasan pada Anak

Vessy Frizona , Jurnalis-Jum'at, 23 Maret 2018 |22:15 WIB
Patut Dicontoh, Begini Cara Pemuda Marunda Turunkan Angka Kekerasan pada Anak
Cara pemuda Marunda turunkan angka kekerasan terhadap anak (Foto:Ilustrasi/Ist)
A
A
A

BACA JUGA:

Menebak Nasib dari Garis Tangan, Ramalan Bintang hingga Pertanda Alam

Menurut Fajar, kekerasan seksual yang dilakukan orang dewasa terjadi di setiap cluster yang ada di rusun Marunda, bahkan di kampung-kampung sekitar. Pelakunya ada 3, mulai dari tukang martabak, tukang batu cincin, dan pengangguran. Seorang pelaku yang tinggal di rusun sering memanggil anak-anak usia SMP dan SD untuk main ke rusunnya. Anak-anak diiming-imingi jajan dan uang.

"Tau gak uangnya berapa? Cuma Rp2 ribu. Awalnya anak-anak dipanggil trus diajak nonton video porno ramai-ramai. Kemudian mereka diraba-raba dulu kelaminnya kalau mau dikasih uang dan jajan. Anak-anak enggak ada yang berani ngomong, soalnya mereka diancam," sambung Fajar.

Suatu ketika ada seorang anak yang berani melapor ke kakaknya. "Kakak anak itu teman saya. Perasaan saya ketika mendengar langsung marah. Soalnya saya juga punya adik, enggak rela kalau adik saya digituin. Saya berpikir, pasti itu terjadi karena pengaruh narkoba atau banyak anak-anak yang bebas berkeliaran di lingkungan. Akhirnya saja memutuskan untuk berubah dan ingin menjaga anak-anak di Marunda supaya enggak jadi korban," celotehnya.

Setelah kasus ditangani polisi, banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah yang masuk ke Marunda untuk memberi penanganan dan penyuluhan. Mereka membantu warga untuk keluar dari masalah ini.

"Sejak itu saya mengajak anak-anak muda lain bersama-sama menciptakan lingkungan yang postif di Marunda. Saya setuju kalau kegiatan postif akan mendorong anak muda Marunda untuk tidak nelakukan hal negatif," paparnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement