JAKARTA - Perempuan di seluruh dunia lebih sulit mendapat pekerjaan dibanding laki-laki. Perempuan yang mendapat pekerjaan dibayar lebih sedikit daripada laki-laki. Demikian pernyataan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam sebuah laporan baru. Laporan itu muncul saat Hari Perempuan Internasional dirayakan awal pekan lalu.
ILO melaporkan kemajuan penting yang telah dicapai dalam perbaikan prospek pekerjaan bagi perempuan selama 20 tahun terakhir. ILO juga mendapati masih banyak yang harus dilakukan untuk menutup ketidak-setaraan berkepanjangan yang dialami perempuan.
Secara global, ILO mendapati hanya enam perempuan yang punya pekerjaan untuk setiap 10 pria yang bekerja. Laporan tersebut menunjukkan bahwa kesenjangan dalam kesetaraan jender tidak sebanyak di bagian-bagian dunia terkaya dibanding yang termiskin. kesenjangan itu secara signifikan lebih luas di negara-negara berpenghasilan menengah yang sedang berkembang.
Secara regional, laporan tersebut menunjukkan bahwa nasib perempuan terburuk terdapat di negara-negara Arab dan Afrika utara, di mana pengangguran perempuan dua kali lebih besar dibanding laki-laki. Asia selatan berada pada tempat kedua dalam kurangnya keseimbangan antara laki-laki dan perempuan.
Direktur bidang riset ILO Damian Grimshaw mengatakan bahwa isu sosial dan budaya menghambat kemampuan perempuan untuk memperoleh pekerjaan yang digaji di negara-negara itu.