Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bahan Baku Tercemar, Pharos Putus Kerja Sama dengan Pemasok

Tiara Putri , Jurnalis-Selasa, 06 Februari 2018 |15:51 WIB
Bahan Baku Tercemar, Pharos Putus Kerja Sama dengan Pemasok
Ilustrasi obat (Foto: University of Michigan)
A
A
A

SEJAK Viostin DS dengan nomor bets BNC6K994H dinyatakan positif mengandung DNA babi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pasca dilakukan tes post market, produsen obat tersebut mengambil langkah tegas. PT Pharos Indonesia menarik semua produk obat tersebut dari pasaran. Proses penarikan masih akan terus dilakukan hingga tiga bulan mendatang.

Selain penarikan, produsen tersebut juga telah melakukan tes secara paralel untuk mencari akar masalah. Pengambilan langkah itu dilatarbelakangi keyakinan produsen bahwa produknya tidak mengandung DNA babi dan hasil tes awal yang menyatakan produk tersebut negatif DNA babi. Tes dilakukan dengan cara penelusuran, mulai dari bentuk obat jadi hingga ke proses pembuatan. Hasil penelusuran mengungkapkan jika penyebab obat tersebut mengandung DNA babi lantaran bahan bakunya tercemar.

 BACA JUGA:

Pharos: Viostin DS Tidak Mengandung (Babi) tapi Tercemar

"Dari penelusuran kami mengetahui bahwa bahan baku yang diimpor dari Spanyol ada yang tercemar, meskipun jumlahnya sedikit. Bila dipersentasikan angkanya kecil sekali. Dari 10 sampel yang diuji coba, mungkin hanya sekira 2 atau 3 yang tercemar," ujar Ida Nurtika selaku Director of Corporate Communication PT Pharos Indonesia saat konferensi media, Selasa (6/2/2018) di kawasan Gelora, Jakarta Pusat.

Meskipun persentasinya cukup kecil, Ida menyatakan pihaknya ingin membuat konsumen merasa nyaman terlebih dahulu. "Urusan masalah halal atau tidak, kami putuskan untuk menarik semua produk walaupun hanya sedikit yang tercemar. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami kepada konsumen untuk memberikan rasa nyaman," papar Ida.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement