Melihat makam ibunya harus dipindah dari tempat favoritnya, anak Nancy tidak terima. Ia berjaga di makam ibunya sambil memegang senjata, hingga berhasil membuat pemerintah menyerah gagal memindahkan makam Nancy.
Hal itulah yang menyebabkan makam Nancy kini berada di tengah jalanan, karena hanya makam Nancy lah yang tersisa sementara makam-makam lainnya telah dipindahkan. Miris, makam Nancy yang berada tepat di tengah jalanan aspal tersebut hanya diberi tanda patok-patok kayu empat buah di sisi atas dan bawah, dengan sebuah papan seperti nisan besar berwarna hitam terpampang jelas.
Dari kejauhan makam hanya tampak layaknya gundukan tanah biasa dengan papan berwarna hitam, marka jalan warna kuning juga dihadirkan demi membuat pengendara berhati-hati dan mengikuti arah tidak menabrak makam.
(Helmi Ade Saputra)