Lebih rinci, Dr Ali coba menjabarkan water birth. Menurutnya, tidak ada yang bisa memastikan air yang dituangkan ke dalam “kolam” tempat si ibu akan melahirkan itu steril atau bebas dari kuman bakteri.
“Yang mungkin luput dari perhatian, bisakah Anda memastikan bahwa saat melahirkan tidak ada kotoran dalam tubuh yang keluar dikala si ibu menekan tubuh bagian dalam?” ungkapnya.
Baca Juga:
Dr Ali melanjutkan, risiko kematian dari proses kelahiran ini juga masih ada. Ya, meskipun misalnya 1:10, tapi tetap saja ada. “Dan, salah satu risiko kematian itu adalah bayi tenggelam karena terlambat dikeluarkan akibat ibunya mungkin sudah tidak kuat lagi atau saat si bayi tidak bisa bernapas dengan baik di dalam air,” sambungnya.
Sementara itu, untuk lotus birth¸di Indonesia sendiri teknik ini banyak dilakukan di Papua. “Orang di sana lahirannya memang sangat alami. Bahkan, mereka bisa lahiran sambal jongkok dan bayinya keluar begitu saja. Terkait plasenta yang tidak diputus setelah dilahirkan, apakah Anda bisa menjamin itu tidak terkontaminasi kuman bakteri? Tidak ada yang bisa memastikan itu,” paparnya.
(Helmi Ade Saputra)