Ayam betutu ternyata memiliki dua varian penyajian, yang pertama ayam betutu disajikan dengan sedikit kuah kuning bercita rasa pedas dengan cabai yang digerus tidak terlalu halus, dan yang kedua ayam disajikan kering alias digoreng lengkap dengan sambal cabai merah mentah, sambal bawang gurih, kacang tanah goreng dan kangkung. Bagi wisatawan yang tidak terlalu menyukai makanan pedas, maka ayam betutu goreng bisa jadi pilihan.
(Baca Juga: Resep Spesial Pulau Dewata Ayam Betutu)
Ciri khas pedas yang dimiliki masakan tradisional Bali bisa dibilang cukup unik. Pasalnya, ketika kali pertama kuah menyapa lidah, yang terasa hanya rasa khas dan aroma dari rempah-rempah yang terkandung di dalamnya. Namun, dalam hitungan detik rasa pedas itu langsung menyergap dan menguasai seisi rongga mulut, terutama lidah. Lidah penikmat ayam betutu kuah akan sangat merasakan perbedaan sensasi pedasnya.
"Itu lah perbedaan pedasnya masakan khas tradisional Bali dengan daerah lain. Kalo masakan kita (Bali) ini banyak cabai Lomboknya. Cabai tersebut yang membuat rasa pedas muncul belakangan, tidak diawal seperti masakan pada umumnya. Jadi, pedas akan terasa semakin menggigit ketika sudah agak lama di dalam mulut," pungkasnya.
(Baca Juga: Lezatnya Ayam Betutu Khas Gilimanuk)
(Muhammad Saifullah )