"Komentar di Twitter atas penyimpangan perilaku yang dilakukan pecundang yang berselingkuh dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental," sambungnya.
Pada tingkat dasar kerusakan mental pelaku terlihat dari cara mereka memanipulasi pasangan. Mereka tetap melindungi diri dalam kegelapan dan mempersatukan kerugian dari perselingkuhan itu dengan menjaga agar pasangan tetap percaya.
"Mereka bukan membersihkan hati nurani tetapi malah tetap ingin dianggap benar. Tanpa berkata jujur pelaku terus menjalani hidup seolah tak pernah terjadi apa-apa. Pada akhirnya fakta dan bukti bicara atas apa yang telah dilakukan. Hukuman sosial menyerang sehingga menyudutkan pelaku. Mereka yang selingkuh, sedari awal menyangkal menunjukkan lemahnya diri. Tapi selanjutnya mental semakin hancur karena tekanan sosial," jelasnya.
Baca Juga: Suami-Istri Berkata Kasar di Depan Anak, Jangan Biarkan Pola Asuh seperti Ini Ada di Rumah Tangga!
Jika kita belajar sesuatu dari pengalaman mengerikan Cole, dapat disimpulkan melalui apa kata pepatah, "Hal yang seseorang anggap tidak akan membuatnya sakit, itu salah. Faktanya, seringkali ketidaktahuan atas suatu bahaya justru membuat lebih sakit, setelah semuanya terjadi."
(Vien Dimyati)