Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perselingkuhan Menyebabkan Mental Rusak, Ini Fakta Psikologisnya!

Vessy Frizona , Jurnalis-Jum'at, 25 Agustus 2017 |07:11 WIB
Perselingkuhan Menyebabkan Mental Rusak, Ini Fakta Psikologisnya!
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

BICARA tentang perselingkuhan berarti terdapat perzinahan yang memiliki efek berbahaya. Fokus masalah biasanya ada pada apa yang terjadi setelah perselingkuhan itu terungkap. Apakah pelaku harus mengakui apa yang dia lakukan?

Seringkali kita mendengar bahwa satu-satunya alasan mengapa pelaku berselingkuh adalah untuk membuat diri mereka merasa lebih baik dan meringankan rasa bersalah. Tak ada keuntungan bagi pasangannya yang menjadi korban.

Dari perceraian produser Hollywood, Kai Cole dengan Joss Whedon terdapat pelajaran berharga. Dari sebuah kalimat sederhana namun menyentuh atas apa ia alami, dituangkan di Twitter. Perceraian yang terjadi akibat perselingkuhan.

"Hal yang paling mengejutkan terjadi pada saya dan banyak orang bereaksi keras atas kejadian itu. (Mereka memberi tekanan terhadap diri saya)," tulisnya di Twitter.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Syarat Poligami Itu Berat, Pelajari Dulu!

Mark D. White yang menjabat sebagai Ketua Departemen Filsafat di College of Staten Island, New York, mengamati, bahwa Kai Cole berbicara dengan fasih sebagai seseorang yang hidup melalui pengalaman pengkhianatan dan membahas dampak terhadap kesejahteraan mentalnya dan juga kemunafikan.

Ia dikenal sebagai pembela wanita namun, sikapnya tak menunjukkan hal itu. Ia justru melakukan perselingkuhan yang jauh dari kata feminis.

"Terlepas dari tingkat pemahaman yang dia tahu, bahwa apa yang dilakukan itu salah, dia tidak pernah mengakui kemunafikan tersebut di dunia luar. Perilakunya telah menertawakan cita-cita feminisnya sendiri, sementara pada saat bersamaan, mengambil hak untuk membuat pilihan hidup yang berpijak pada kebenaran," tulis White dilansir Psychologytoday, Jumat  (25/8/2017).

Inilah yang menunjukkan bagaimana perzinahan berbahaya bahkan sebelum diketahui. Bahaya sebenarnya dalam perzinahan adalah pengkhianatan, tapi ini bukan berarti hanya merusak janji pernikahan. Ini juga merupakan pengkhianatan penghormatan karena para pelaku menyangkal informasi yang sebenarnya kepada pasangan mereka. Kemudian membiarkan pasangan percaya bahwa rekan mereka setia.

Baca Juga: Sungguh Menyayat Hati! Cari Uang untuk Kekasih, Malah Selingkuh dengan Sahabat Sendiri

"Komentar di Twitter atas penyimpangan perilaku yang dilakukan pecundang yang berselingkuh dapat berdampak serius terhadap kesehatan mental," sambungnya.

Pada tingkat dasar kerusakan mental pelaku terlihat dari cara mereka memanipulasi pasangan. Mereka tetap melindungi diri dalam kegelapan dan mempersatukan kerugian dari perselingkuhan itu dengan menjaga agar pasangan tetap percaya.

"Mereka bukan membersihkan hati nurani tetapi malah tetap ingin dianggap benar. Tanpa berkata jujur pelaku terus menjalani hidup seolah tak pernah terjadi apa-apa. Pada akhirnya fakta dan bukti bicara atas apa yang telah dilakukan. Hukuman sosial menyerang sehingga menyudutkan pelaku. Mereka yang selingkuh, sedari awal menyangkal menunjukkan lemahnya diri. Tapi selanjutnya mental semakin hancur karena tekanan sosial," jelasnya.

Baca Juga: Suami-Istri Berkata Kasar di Depan Anak, Jangan Biarkan Pola Asuh seperti Ini Ada di Rumah Tangga!

Jika kita belajar sesuatu dari pengalaman mengerikan Cole, dapat disimpulkan melalui apa kata pepatah, "Hal yang seseorang anggap tidak akan membuatnya sakit, itu salah. Faktanya, seringkali ketidaktahuan atas suatu bahaya justru membuat lebih sakit, setelah semuanya terjadi."

(Vien Dimyati)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement