Lebih lanjut ia menambahkan, untuk mengolah hasil buruannya itu, orang-orang Tiongkok dibantu oleh seorang wanita asli Indonesia yang telah mereka nikahi. Pasalnya, hampir seluruh pemburu asal Tiongkok adalah laki-laki.
Oleh karena itu, meski telah diberi petunjuk oleh sang suami, banyak wanita Indonesia memutuskan untuk memodifikasi resep tersebut, agar sesuai dengan lidah melayu mereka.
"Resep yang tercetus pada saat itu adalah mengolah daging dengan tambahan bumbu bercita rasa manis hasil olahan gula jawa. Dulu namanya koechiap, sekarang lebih dikenal dengan sebutan kecap. Padahal, di galaksi mana pun tidak ada kecap yang rasanya manis," tambah Rizal sembari tertawa kecil.
(Huffpost)