Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Upaya Menduniakan Kuliner Indonesia, Dukungan Pemerintah Masih Minim

Maria Amanda Inkiriwang-Dimas Andhika Fikri , Jurnalis-Jum'at, 21 Oktober 2016 |16:26 WIB
Upaya Menduniakan Kuliner Indonesia, Dukungan Pemerintah Masih Minim
Menduniakan kuliner Indonesia (Foto:Shutterstock)
A
A
A

MEMBAWA nama negara Indonesia, tentu saja dukungan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mempromosikan kuliner Indonesia di mancanegara. Sayang, ini yang dinilai kurang maksimal oleh para pelaku dan praktisi kuliner ketika mereka ingin menduniakan kuliner Nusantara.

Tugas mempromosikan kuliner Tanah Air ke luar negeri memang bukan tugas pemerintah saja. Semua lapisan masyarakat harus berperan serta agar masakan tradisional dipandang mata dunia. Namun dukungan pemerintah sangat dibutuhkan agar para pelaku dan praktisi kuliner memiliki kepercayaan diri untuk membanggakan kuliner Indonesia.

Chef Degan Septoadji mengatakan, saat ini memang sudah banyak event yang mempromosikan budaya dengan melibatkan kuliner di berbagai negara yang digelar setahun sekali. Namun faktanya, kuliner Indonesia masih belum begitu tersorot.

Pasalnya, kata dia, intensitasnya masih sangat kurang. Event sekali dalam setahun dirasa masih kurang untuk 'melekatkan' kuliner Indonesia di lidah, maupun di ingatan mereka.

"Seperti yang saya lihat di London dan Paris. Ini masih kurang, perlu lebih ditingkatkan lagi frekuensi penyelenggaraannya agar kuliner Indonesia makin terekspos," beber Chef Degan kepada Okezone melalui surat elektronik, Kamis 20 Oktober 2016.

(Foto:Foodrepublic)

Pemerintah, lanjut Chef Degan, harus lebih sering lagi menggelar atau mendukung event-event yang bertujuan untuk mengenalkan kuliner Tanah Air. Misalnya dengan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta atau investor untuk bekerja sama dengan pihak profesional. Hal ini akan berdampak pada kemajuan kuliner Indonesia.

Selain event, restoran Indonesia menurut Chef Degan juga bisa menjadi garda terdepan di negeri orang untuk mempromosikan kuliner lokal di masyarakat internasional. Dengan adanya restoran Indonesia tersebut, masyarakat setempat bisa kapan saja menyambangi restoran untuk mencoba makan, melihat dekorasi yang berunsur budaya, hingga berinteraksi langsung dengan warga Indonesia. Dari sini kemudian pengetahuan mereka akan Indonesia semakin bertambah.

Karena masih minimnya tersebut, menurut Chef Degan ini yang akhirnya menyebabkan pemikiran para penikmat kuliner jadi salah kaprah.

"Hal ini membuat banyak orang yang mengira beberapa hidangan khas Indonesia yang disajikan restoran tersebut, seperti sate, nasi goreng bahkan rendang, merupakan makanan asal negara mereka," tambah mantan juri Junior MasterChef Indonesia (JMCI) ini.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement