DARI beragam minuman selain air putih, minuman isotonik yang banyak dipilih masyarakat sering dipromosikan untuk melepas dahaga dan memulihkan kondisi setelah lelah beraktivitas. Namun, minuman isotonik sebenarnya didesain khusus untuk orang tertentu.
Disampaikan pakar nutrisi dan dokter olahraga, Emilia Achmadi, minuman isotonik sebenarnya didesain untuk dikonsumsi oleh olahragawan yang memiliki jadwal aktivitas fisik yang berat, yaitu sekitar dua jam sehari.
"Minuman isotonik dibuat dengan kadar sodium (garam) yang spesifik, yaitu sebesar 0,9 persen. Sementara kebutuhan harian orang biasa, termasuk yang telah beraktivitas fisik kurang dari sejam sehari, rata-rata di bawah 0,9," terangnya, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Kadar garam yang tinggi dalam minuman isotonik cocok untuk olahragawan karena aktivitas mereka saat latihan atau bertanding mengeluarkan banyak keringat dan garam dari dalam tubuh. Untuk itu, minuman isotonik dibutuhkan untuk menyeimbangkan kadar garam dalam tubuh.
"Jadi, minuman isotonik belum terlalu dibutuhkan untuk orang yang hanya melakukan aktivitas biasa. Bahkan mereka yang baru mulai aktif berolahaga, sebaiknya jangan langsung beralih ke minuman isotonik," pesannya.
(Helmi Ade Saputra)