Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lima Desainer Muda Gabung dengan APPMI Jabar

Annisa Amalia Ikhsania , Jurnalis-Jum'at, 11 Desember 2015 |10:47 WIB
Lima Desainer Muda Gabung dengan APPMI Jabar
APPMI (Foto: Annisa/Okezone)
A
A
A

DI tengah prahara yang tengah melanda Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Pusat, APPMI Jawa Barat, semalam, 10 Desember 2015, melantik lima anggota baru. Siapa sajakah mereka?

Mereka adalah Lia Soraya, Errin Ugaru, Rya Baraba, Qonita Ghalib, dan Rosi Marselina. Sebelum acara fashion show dimulai, terlebih dulu Harry Ibrahim, selaku Ketua BPD Jawa Barat, serta Poppy Dharsono, sebagai pembimbing APPMI, menyematkan pin sebagai tanda resmi mereka bergabung.

Menurut Harry Ibrahim, ada beberapa syarat yang harus dilalui para perancang mode yang ingin bergabung di APPMI.

"Ada AD/ART, harus berkiprah sebelumnya di dunia fesyen dan memiliki komitmen terhadap fesyen itu sendiri. Memiliki jumlah karyawan minimal sekitar 20 orang. Sudah dua tahun bekerja sebagai perancang busana dan berkibar dalam kancah fesyen di daerah asalnya," tutur Harry Ibrahim dalam konferensi pers Fashion Tendance 2016, di Intercontinental Hotel & Resort, Dago Pakar, Bandung.

Harry Ibrahim juga menambahkan kalau para perancang busana tersebut haruslah yang merupakan lulusan sekolah mode. Meski begitu, hal tersebut ingin Harry sarankan untuk diubah.

"Harusnya lulusan sekolah mode, tetapi saya sarankan ada perubahan karena kan ada juga desainer yang otodidak. Contohnya, saya, saya otodidak. Bagi mereka yang otodidak, kenapa tidak diberi kesempatan untuk maju," terang Harry.

Hadirnya APPMI di Jawa Barat sejak 15 tahun lalu, rupanya membuat Bandung sebagai ibukota mengalami perkembangan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Harry. Menurutnya, dengan hadirnya APPMI, para perancang busana asal Jawa Barat menjadi kompak dan belajar mengenai tren yang terjadi.

"Kita ambil sisi positifnya, perkembangan di Bandung setelah ada APPMI kita bisa lebih kompak dan belajar tentang tren seperti apa. Di pusat sendiri ada pelatihan, kita bisa memiliki akses ke pengusaha ritel, memberikan saran, kemudian berhubungan dengam garmen. Adanya APPMI, menurut saya, boleh dibilang tidak ketinggalan zaman dan justru lebih modern," tutupnya.

Fashion Tendance 2016 telah sukses dihelat Kamis, 10 Desember 2015. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah 24 desainer Jawa Barat mempresentasikan masing-masing 6-8 outfit.

(Ainun Fika Muftiarini)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement