Cara Menjaga Kesehatan Hidung untuk Cegah ISPA
MUSIBAH asap akibat kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan semakin mengkhawatirkan kesehatan masyarakat. ISPA adalah penyakit yang selalu dikaitkan dengan asap.
Mengenai asap, dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, dr Herlina Ida Haryaningsih, SpTHT, mengatakan hidung memiliki mekanisme perlindungan terhadap partikel debu atau asap dengan reflek bersin. Yang tidak keluar dengan reflek bersin, akan menempel pada mukosa hidung, mulut dan tenggorokan yang langsung terkena pajanan debu/asap.
“Pajanan akan menyebabkan reaksi alergi, peradangan, dan mungkin juga infeksi. Peradangan akan merangsang keluarnya sekresi lender berlebih, yang bisa menjadi media yang baik untuk tumbuhnya bakteri,” jelas dr Herlina, dalam rilis oleh SOHO Global Health, yang diterima Okezone, Jumat (23/10/2015).
Jika hal ini sudah terjadi, seseorang bisa kesulitan bernafas hingga bakteri tidak bisa dikeluarkan. Benda asing akan tertarik masuk ke saluran pernafasan dan terjadilah infeksi saluran pernafasan. Dengan ketidakseimbangan daya tahan tubuh, pola bakteri, virus, atau faktor lain penyebab penyakit, serta buruknya lingkungan akan memperburuk kondisi.
ISPA dapat terjadi karena serangan mikroorganisme virus seperti adenovirus, rhinovirus, coronavirus, pneumokokus, streptococus, dan yang paling umum adalah virus influenza. Selain itu, bakteri, jamur dan pajanan debu/asap juga dapat menjadi penyebab terjadinya ISPA.
