Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 30-50 persen kematian akibat kanker dapat dicegah dengan perilaku hidup sehat, melalui pemeriksaan kesehatan rutin, deteksi dini apabila memiliki benjolan, lakukan aktivitas fisik (min 150 menit/minggu), konsumsi makanan minim proses olah, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik.
Diagnosis limfoma akan meliputi serangkaian tes dan prosedur untuk mengidentifikasi keberadaan dan jenis limfoma yang mungkin terjadi. Prosedur diagnostik yang biasanya terjadi meliputi pemeriksaan fisik, tes darah, biopsi kelenjar getah bening atau jaringan yang terkena, dan pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau PET scan.
Pengobatan limfoma tergantung pada jenis, tahap, dan faktor-faktor individu. Pengobatan dapat berupa kemoterapi, radioterapi, terapi targeted, dan terapi imun.
Kanker yang ditemukan pada stadium awal melalui deteksi dini, akan lebih mudah untuk ditangani dan cepat mendapat penanganan dengan tepat, dan dapat memiliki peluang kesembuhan 90 persen. Namun sebaliknya, apabila pada stadium lanjut angka keberhasilannya hanya 10 persen.