Cara Mengatasi Konflik dalam Co-Parenting agar Anak Tetap Bahagia

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Minggu 02 November 2025 14:10 WIB
Cara Mengatasi Konflik dalam Co-Parenting agar Anak Tetap Bahagia (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA Co-parenting atau pola pengasuhan bersama sering dijalani oleh pasangan yang telah bercerai. Beberapa selebritas seperti Acha Septriasa dan Raisa diketahui juga memilih menjalani pola pengasuhan ini demi menjaga kebahagiaan anak.

Namun, tidak jarang proses co-parenting menimbulkan tantangan tersendiri. Lantas, bagaimana cara mengelola konflik agar hubungan tetap harmonis dan anak tidak terdampak secara emosional?

Melansir laman raisingchildren, hubungan co-parenting yang sehat perlu dijalankan dengan cara yang tenang, konsisten, dan saling menghormati, terutama saat muncul perbedaan pendapat.

Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi masalah dalam co-parenting:

1. Ubah Cara Pandang terhadap Hubungan

Cobalah memandang hubungan dengan mantan pasangan layaknya kerja sama profesional yang berfokus pada kepentingan anak. Dengan begitu, komunikasi bisa lebih objektif dan tidak dipengaruhi emosi pribadi.

2. Jaga Sikap Sopan dan Hormat

Dengarkan satu sama lain dan tetaplah berbicara dengan cara yang baik. Fokuskan pembicaraan pada kebutuhan anak, bukan pada masa lalu. Hindari saling mengkritik atau menyalahkan gaya pengasuhan pihak lain.
Jika komunikasi langsung terasa sulit, Anda bisa menggunakan email atau pesan singkat agar pembicaraan tetap terarah dan terkontrol.

3. Tetap Fleksibel

Konsistensi memang penting bagi anak, tetapi fleksibilitas juga dibutuhkan. Jika mantan pasangan ingin menyesuaikan jadwal pengasuhan, cobalah untuk terbuka dan mencari solusi bersama.
Bagi yang sudah memiliki pasangan baru, penting juga membahas batasan dan rutinitas agar tidak menimbulkan ketegangan di antara semua pihak.

4. Gunakan Pendekatan Pemecahan Masalah

Ketika menghadapi perbedaan yang sulit diatasi, gunakan pendekatan problem-solving. Duduk bersama, dengarkan pandangan masing-masing, dan cari jalan tengah yang terbaik untuk anak. Jangan ragu mencari bantuan profesional seperti konselor keluarga jika dibutuhkan.

Dengan komunikasi yang sehat dan saling menghormati, co-parenting dapat berjalan lebih baik dan anak pun dapat tumbuh di lingkungan yang tetap penuh kasih meski orang tuanya sudah berpisah.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya