3. Tetap Fleksibel
Konsistensi memang penting bagi anak, tetapi fleksibilitas juga dibutuhkan. Jika mantan pasangan ingin menyesuaikan jadwal pengasuhan, cobalah untuk terbuka dan mencari solusi bersama.
Bagi yang sudah memiliki pasangan baru, penting juga membahas batasan dan rutinitas agar tidak menimbulkan ketegangan di antara semua pihak.
4. Gunakan Pendekatan Pemecahan Masalah
Ketika menghadapi perbedaan yang sulit diatasi, gunakan pendekatan problem-solving. Duduk bersama, dengarkan pandangan masing-masing, dan cari jalan tengah yang terbaik untuk anak. Jangan ragu mencari bantuan profesional seperti konselor keluarga jika dibutuhkan.
Dengan komunikasi yang sehat dan saling menghormati, co-parenting dapat berjalan lebih baik dan anak pun dapat tumbuh di lingkungan yang tetap penuh kasih meski orang tuanya sudah berpisah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)