JAKARTA - Apakah Ladies pernah merasa, jika sedang stres rasanya ingin segera curhat dan berkumpul dengan circle terdekat? Ternyata, sebuah riset mengungkapkan fenomena tersebut.
Ternyata karakteristik ingin selalu bertemu dengan bestie atau teman satu circle atau ikatan sosial perempuan sudah ada sejak zaman leluhur. Bahkan semenjak adanya kerja sama antarperempuan yang sudah dilakukan pada zaman sebelumnya.
Sebuah riset dari University of California Santa Barbara (UCSB), mengungkapkan perempuan memiliki dasar biologis dan perilaku, terutama melalui respon “tend and befriend” atau merawat dan menjalin hubungan.
Jika laki-laki umumnya merespons stres dengan melawan atau melarikan diri (fight or flight), maka perempuan cenderung merespons dengan cara merawat dan mencari dukungan sosial.
Respons ini didasari oleh sistem keterikatan dan pengasuhan (attachment/caregiving system) yang juga berperan dalam ikatan antara ibu dan anak.
"Dalam proses ini, hormon oksitosin berperan penting dengan memicu perilaku afiliasi dan perlindungan, serta mengurangi kadar kortisol (hormon stres) dalam tubuh," demikian seperti dikutip dari sebuah jurnal berjudul Thriving Together: The Benefits of Women’s Social Ties for Physical, Psychological and Relationship Health yang diterbitkan dalam Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, Sabtu (18/10/2025)