Jika libur juga melibatkan pasangan dan anak, penting untuk membicarakan rencana sejak awal. Dengan begitu, semua anggota keluarga tahu kapan waktunya bersama dan kapan *working mom* bisa menikmati *me time* tanpa merasa bersalah.
*Me time* tidak harus berarti total berhenti dari kewajiban. Justru, kombinasi sederhana seperti membaca buku favorit di pagi hari, membereskan sedikit rumah di siang hari, lalu bersantai di sore hari bisa membuat libur terasa utuh. Yang penting, semua dilakukan sesuai niat awal agar Minggu malam ditutup dengan rasa puas.
Long weekend bukan sekadar waktu luang tambahan, melainkan kesempatan untuk memulihkan energi. Dengan niat yang jelas, perencanaan sederhana, dan keseimbangan antara istirahat serta aktivitas produktif, *working mom* bisa menjadikan libur panjang sebagai momen penuh makna. Jadi, jangan biarkan long weekend berlalu begitu saja, jadikan ia ruang untuk *recharge* agar siap menghadapi pekan baru dengan semangat ya, *moms*.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)