Ciri-Ciri Suami Selingkuh, Gampang Marah hingga Jadi Pelit

Gilang Patria Ramadhan Baskoro, Jurnalis
Rabu 03 September 2025 13:31 WIB
Ciri-Ciri Suami Selingkuh, Gampang Marah hingga Jadi Pelit (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA – Kecurigaan soal perselingkuhan bisa menguras emosi dan mengguncang rumah tangga. Melansir dari Marriage.com, memahami tanda-tandanya membantu Anda mengambil langkah yang tepat: berbicara terbuka, mencari bantuan profesional, atau menetapkan batas demi keselamatan emosional diri sendiri. Artikel berikut merangkum tanda umum, hal yang perlu diingat, serta langkah awal yang disarankan.

Mengapa Memahami Tandanya begitu Penting

Mengetahui pola perilaku yang berubah dapat memberi kejelasan, memicu komunikasi jujur, dan mencegah dampak yang lebih buruk pada kesehatan mental maupun relasi. Pakar juga mengingatkan bahwa satu gejala saja bukan bukti pasti; perhatikan kombinasi perilaku dan konteksnya.

Tanda Perilaku yang Sering Dilaporkan

  • Lebih tertutup dan defensif

Mulai menyembunyikan ponsel, menolak berbagi sandi, menghapus chat, atau gelisah saat ponsel dipegang orang lain. Jadwal mendadak berubah, sering ada “urusan” tak jelas, atau banyak dinas luar.

  • Perubahan komunikasi

Lebih mudah marah, mencari gara-gara, atau balik menuduh pasangan. Bisa juga tiba-tiba sangat sering meminta maaf dan memberi hadiah karena rasa bersalah.

  • Perubahan minat dan kebiasaan

Tiba-tiba punya hobi baru tanpa melibatkan pasangan, lebih sering menyendiri, atau menghindari kumpul keluarga.

  • Sinyal finansial

Menyembunyikan mutasi rekening, ada pengeluaran tak jelas, atau memindahkan akses keuangan.

  • Intimasi tidak konsisten

Bisa menurun drastis atau berubah pola tanpa penjelasan, disertai sikap dingin di rumah.

  • Protektif dengan gawai

Lebih protektif terhadap ponsel, sering mendapat telepon atau pesan dari nomor asing, dan terlihat cemas saat ada notifikasi.

 

Mengapa Sebagian Suami Berselingkuh

Marriage.com merangkum faktor yang kerap muncul: merasa bisa lolos, masalah psikologis atau pola asuh masa kecil, kebutuhan emosi dan kedekatan yang tidak terpenuhi, dorongan variasi, ego, hingga faktor situasional seperti mabuk atau perjalanan. Perlu diingat, alasannya beragam dan tidak membenarkan perilaku tersebut.

Langkah Awal yang Disarankan

  • Pastikan fakta seperlunya tanpa melanggar hukum atau mengabaikan keamanan diri.
  • Pilih momen tenang untuk berbicara. Sampaikan perasaan dan contoh perilaku yang membuat Anda cemas, hindari tuduhan kasar.
  • Jaga emosi dan keselamatan bila ada risiko penelantaran, kekerasan, atau *gaslighting*. Utamakan perlindungan diri dan anak.
  • Pertimbangkan konseling pasangan atau individu untuk memetakan opsi terbaik, termasuk rekonsiliasi atau berpisah secara sehat.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya