JAKARTA – Viral seorang suami melakukan KDRT terhadap istrinya selama bertahun-tahun. Kisah memilukan menimpa seorang wanita berinisial IGF di Surabaya. Ia diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya, AAS, sejak 2023.
Peristiwa ini mencuat ke publik setelah rekaman CCTV yang memperlihatkan dugaan penganiayaan tersebar di media sosial dan viral melalui akun TikTok @mafia_maman.
Kejadian KDRT yang berlangsung sejak 2023 memicu perdebatan netizen. Banyak yang heran mengapa istrinya tidak kabur atau lari jika mengalami KDRT oleh suaminya.
Psikolog Vivi Anastasia, M.Psi., menyebut setidaknya ada lima penyebab perempuan bisa terjebak dalam lingkaran KDRT. Melansir akun TikTok-nya, Senin (25/8/2025), berikut uraiannya:
1. Pola relasi tidak sehat yang dimulai secara halus
Biasanya diawali dengan penuh cinta, perhatian, dan janji manis. Secara psikologis, pelaku akan membuat korban merasa dirinya disayang dan dicintai.
Kekerasan mulai datang perlahan, diawali kekerasan psikis lalu kemudian berlanjut secara fisik.
2. Gaslighting dan manipulasi psikologis
Pelaku sering menyalahkan korban. Pelaku juga membuat korban merasa bersalah atau merasa terlalu sensitif.
3. Ketergantungan emosional dan ekonomi
Korban dibuat ketergantungan emosional dengan pelaku, seperti takut ditinggalkan, takut tidak bisa hidup mandiri.
Bisa karena tidak punya pekerjaan atau karena anak.
4. Norma sosial dan budaya patriarki
Norma sosial yang berkembang di sekitar kita menekankan untuk taat pada suami meskipun disakiti. Ada anggapan bahwa perceraian adalah aib.
5. Rasa takut dan ancaman
Pelaku sering mengancam akan menyakiti, mengambil anak, atau menyebarkan aib. Hal ini membuat korban merasa tidak punya jalan keluar.
“KDRT itu bukan soal cinta, itu kekerasan. Perempuan butuh dukungan, bukan penghakiman. Banyak korban yang akhirnya bangkit dan pulih saat mereka tahu kalau mereka berhak merasa aman,” tulisnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)