Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masih Banyak Perempuan Indonesia Takut Laporkan KDRT

Novie Fauziah , Jurnalis-Kamis, 03 November 2022 |19:45 WIB
Masih Banyak Perempuan Indonesia Takut Laporkan KDRT
Podcast Aksi Nyata.
A
A
A

ANGKA perceraian saat Pandemi Covid-19 memang mengalami peningkatan yang cukup tajam. Bahkan, Kementerian Agama mencatat angka perceraian di Indonesia masih tertinggi di Asia Afrika, sekitar 28 persen dari angka perkawinan

Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPW Partai Perindo DKI Jakarta, Ani Kusumadewi, S.E., M.M. tergugah untuk mengajak wanita-wanita di Indonesia, agar lebih melek terhadap masalah seperti itu.

"Ini hal yang kita sayangkan ya, mudah-mudahan kedepannya kita bisa lebih antisipatif," katanya dalam podcast Aksi Nyata bersama Partai Perindo, bertajuk Perempuan Berdaya Untuk Kebangkitan Indonesia, Kamis (03/11/2022).

Sebagai aktivis pemberdayaan perempuan, Ani mengatakan, bahwa saat ini yang perlu difokuskan adalah bukan dari perceraiannya saja. Melainkan aspek lain, seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga perlu jadi perhatian. "Tapi di belakangnya ada kekerasan dalam rumah tangga, yang jumlahnya semakin signifikan," terangnya.

Lebih lanjut, kata Ani, saat ini akses-akses untuk melaporkan kejadian KDRT yang dialami wanita di dalam rumah tangganya sudah semakin mudah. Bahkan dari pemerintah pun telah memberikan jalan, agar masyarakat bisa mencari pertolongan apabila mengalami masalah.

Akan tetapi dia menyayangkan, data-data yang tersimpan saat ini tidak mencerminkan kejadian sesungguhnya. Masih banyak yang enggan dan takut melaporkan, sehingga menjadi sebab angka perceraian itu terjadi.

"Dalam kesempatan ini mudah-mudahan kita bisa mengajak perempuan Indonesia untuk lebih melek," pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement