Ya, karena prinsip utama penurunan berat badan adalah defisit kalori. Diet kentang bisa membantu Anda mencapai defisit tersebut karena makanan yang dikonsumsi terbatas dan rendah kalori. Namun, hal itu tidak menjamin bahwa diet ini menyehatkan atau aman untuk diterapkan dalam jangka waktu lama.
Taylor sendiri tidak membatasi jumlah kentang yang dimakan, ia makan sesuai rasa lapar. Bahkan, dalam bulan pertama tanpa olahraga, ia tetap kehilangan 22 pon. Setelah itu, ia mulai rutin berolahraga selama 90 menit per hari.
Namun, perlu dicatat, hasil yang dialami Taylor bukan jaminan bahwa diet ini akan berhasil bagi semua orang.
Jawaban pendeknya: tidak disarankan. Menurut Dr. Nadolsky, diet ini tergolong ekstrem dan tidak mudah dijalani oleh banyak orang. Risiko yang bisa muncul antara lain tubuh mudah lelah, rasa lapar yang berlebihan, kekurangan nutrisi, serta berkurangnya massa otot.
Jika ingin menurunkan berat badan secara sehat, lebih baik menerapkan pola makan seimbang dengan:
(Qur'anul Hidayat)