Melalui gerakan Pipeline for Lifeline, Monica ingin memastikan bahwa akses air bersih tidak lagi menjadi hak istimewa, tetapi hak dasar setiap manusia.
Visi ini bukan hanya untuk Ciseke, tetapi untuk setiap desa yang masih menunggu keadilan sumber daya.
Dengan semangat dan dedikasi, Monica Kezia membuktikan bahwa kecantikan sejati bukan hanya soal penampilan, tetapi juga soal keberanian memperjuangkan kebaikan.
Di tengah gemerlap dunia kontes kecantikan, dia memilih untuk menyingsingkan lengan baju dan turun langsung ke akar masalah. Dan dari Kampung Ciseke, dia memulai langkah besar itu, satu tetes demi kehidupan.
(Qur'anul Hidayat)