Pentingkan Kesehatan Mental, Perusahaan di China Izinkan Cuti Karyawan yang Sedang Bad Mood

Clarisa Adiana, Jurnalis
Sabtu 12 April 2025 08:32 WIB
Perusahaan ini izinkan karyawan cuti dengan alasan bad mood. (Foto: Freepik)
Share :

Kita semua pernah mengalami hari-hari buruk, bangun dengan suasana hati yang tak karuan, merasa lelah secara emosional, atau sekadar kehilangan semangat tanpa alasan jelas.

Di banyak tempat kerja, kondisi ini seringkali dianggap sepele. Namun, sebuah perusahaan di China justru mengambil langkah revolusioner yakni memberikan cuti khusus untuk karyawan yang sedang bad mood.

Fenomena menarik ini datang dari China, ketika sebuah perusahaan mengizinkan karyawannya mengambil cuti hanya karena merasa bad mood. Kebijakan ini sontak menjadi perbincangan hangat di dunia maya, setelah seorang wanita asal Hangzhou, Provinsi Zhejiang, membagikan kisahnya di media sosial.

Wanita tersebut mengunggah video ketika ia mengajukan cuti dengan alasan yang tak biasa. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bahwa perusahaannya memiliki kebijakan yang sangat pengertian terhadap kondisi emosional karyawan.

Selain menyediakan cuti umum seperti Hari Perempuan, Hari Anak, pernikahan, hingga berkabung, perusahaan ini juga memberikan cuti khusus yang disebut mood leave atau cuti suasana hati. Hebatnya, cuti ini dapat diambil kapan saja tanpa potongan gaji atau bonus.

Yang membuat kebijakan ini semakin menarik adalah fakta bahwa inisiatif ini bukan semata-mata keputusan HRD atau manajer. CEO perusahaan secara terbuka menyatakan dukungannya. Ia menekankan pentingnya kesehatan mental dan emosional dalam menunjang performa kerja.

Menurut juru bicara perusahaan, Chen Qingcheng, kebijakan ini telah berlangsung selama tiga tahun dan terbukti tidak banyak disalahgunakan. “Kami ingin para karyawan tetap bahagia dan bekerja secara efektif,” ujarnya.

 

Kebijakan ini pun menyebar luas dan mengundang banyak tanggapan, termasuk dari netizen Indonesia. Banyak dari mereka yang membandingkannya dengan situasi di dalam negeri yang dianggap lebih keras dan kurang peduli pada kesejahteraan emosional pekerja.

“Kalo di negara +62 walaupun udah koma diinfus lengkap ama tabung oksigen, kalo bisa tetap masuk biar dianggap berbakti dan memajukan perusahaan,” tulis akun @brr***

“Di Konoha walopun pake selang oksigen kalo bisa tetep masuk,” tulis akun @brd***

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya