Belakangan media sosial diramaikan dengan tagar #KaburAjaDulu yang mencerminkan keresahan banyak anak muda Indonesia terhadap kondisi dunia kerja. Fenomena ini muncul sebagai bentuk kekecewaan terhadap sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri, terutama karena syarat-syarat yang dianggap tidak masuk akal.
Tren Kabur Aja Dulu pertama kali mencuat di Twitter sebelum akhirnya menyebar ke TikTok dan media sosial lainnya. Ungkapan ini menjadi simbol keputusasaan generasi muda yang merasa bahwa persyaratan kerja semakin tidak realistis dan sering kali memberatkan.
Salah satu komentar yang viral di Instagram dari pengguna @dev*** menyoroti betapa sulitnya mencari kerja di Indonesia ketika usia sudah menginjak 30 tahun.
“Di Indo umur 30 tahun udah dikira jompo banget, susah buat nyari kerja,” tulisnya. Pernyataan ini mencerminkan betapa ketatnya standar industri kerja yang kerap mendiskriminasi usia.
Ramai tren Kabur Aja Dulu ini lantas juga direspons Bunda Corla yang kini tinggal dan bekerja di luar negeri. Dikenal dengan gaya bicara yang blak-blakan, Bunda Corla menyatakan dukungannya terhadap tren ini jika memang itu menjadi jalan bagi anak muda Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan mengembangkan diri.
Dalam salah satu wawancara, ia mengungkapkan bahwa pemerintah perlu menyadari mengapa banyak anak muda berbakat lebih memilih bekerja di luar negeri. Menurutnya, fenomena ini adalah tamparan bagi pemerintah untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja yang layak di dalam negeri.
Bunda Corla juga mengkritik beberapa syarat kerja yang tidak relevan, seperti tinggi badan minimal 160 cm untuk pekerjaan yang sebenarnya lebih mengandalkan kemampuan berpikir dan keterampilan. Ia juga menegaskan bahwa usia 30 tahun masih tergolong muda dan tidak seharusnya dianggap ‘usang’ di dunia kerja.