Sebuah berita melaporkan sebagai “skandal foto telanjang”. Sebagian besar foto-foto ini dibagikan di situs-situs tersebut tanpa izin. Ini bukan sekadar “foto telanjang”; ini adalah gambar porno balas dendam non-konsensual, meski awalnya tidak seperti itu.
Pria bisa bersikap etis dan bertanggung jawab serta berbagi foto seksi dengan pasangan. Namun mereka harus belajar menyimpannya untuk diri mereka sendiri kecuali mereka memiliki izin jelas dari seorang wanita untuk membagikannya.
"Skandal-skandal ini akan terus berlanjut sampai mengajarkan dan mendorong laki-laki dan perempuan untuk melakukan percakapan etis satu sama lain, dan dengan teman-teman mereka, tentang integritas seksual seputar gambar telanjang dan eksplisit," tulis Psycology Today.
Hal ini tidak bisa disalahkan begitu saja, namun harus dipahami dan ditangani sebagai masalah yang melibatkan integritas seksual, kesadaran diri, hubungan, dan IQ emosional. Seiring dengan meningkatnya kemampuan teknologi untuk terlibat dalam perilaku yang etikanya belum kita kembangkan secara memadai.
(Kemas Irawan Nurrachman)