Maka dari itu, dalam pemeriksaan diperlukan evaluasi lebih lanjut pada masing-masing pasien, sehingga dapat dengan pasti menentukan apa faktor pemicu migrainnya.
"Sehingga, si pasien bisa menghindar dari faktor pemicunya," tambahnya.
Patut diperhatikan juga, selain konsumsi kopi, micin, cokelat, dan keju, faktor pencetus atau pemicu migrain lainnya bisa berbagai faktor. Mulai dari internal seperti perubahan hormonal, stres, kebiasaan melewatkan makan, perubahan cuaca, perubahan pola tidur (jadi berkurang atau berlebihan), hingga konsumsi alkohol.
"Faktor pencetus lainnya juga adalah rangsangan indera seperti suara keras, cahaya terang, atau bau yang menyengat. Obat-obatan tertentu seperti kontrasepsi, anti-hipertensi jenis pelebar pembuluh darah juga bisa menjadi faktor pencetus migrain. Bahkan, aktivitas fisik intens yang tidak tepat bisa jadi pencetus migrain juga," jelas dr. Restu
(Rizky Pradita Ananda)