Saat ditanya lebih lanjut, wanita itu memilih untuk bungkam tentang bagaimana dia bisa masuk ke papan nama supermarket dan mendapatkan akses listrik.
Tak hanya itu, dia juga menolak ketika pihak berwajib berusaha untuk menghubungi layanan bagi para tunawisma.
Selain komputer dan mesin pembuat kopi, polisi juga menemukan barang-barang lain milik wanita tersebut, seperti meja kecil dan pakaian. Polisi kemudian meminta wanita tunawisma ini untuk pergi, tanpa dikenai hukuman. Sang tunawisma pun pergi dan sempat meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
(Rizky Pradita Ananda)