"Kalau di ilmu sosiologi, ini disebut risk society masyarakat yang beresiko," lanjut Argyo.
Argyo menilai idealnya memang setiap anak remaja bisa menggunakan refleksivitas dirinya sendiri, yang digunakan untuk mencegah perilaku berisiko tersebut.
"Kalau konteks ini remaja ada hasrat seksual terhadap pasangannya, kemudian mereka bisa menyaring itu. 'Kalau saya melakukan hubungan intim, dari pengetahuan yang saya peroleh saya akan hamil duluan, tetapi kalau saya menggunakan kondom saya bisa tidak hamil'. Seperti itu," tutup Argyo panjang lebar.
(Rizky Pradita Ananda)