TAHUN Baru Imlek identik dengan petasan atau kembang api. Mal Central Park Jakarta sendiri menjadwalkan akan membakar kembang api sebanyak 8.888 di malam Tahun Baru Imlek.
Tradisi petasan atau kembang api saat Imlek sudah ada sejak dulu kala. Ada makna di balik aksi tersebut, penasaran apa artinya?
Menurut laporan China Highlights, dalam budaya tradisional Tionghoa, petasan awalnya digunakan untuk menakuti roh jahat.
Satu legenda kuno menceritakan seekor monster bernama Nian akan keluar untuk memakan penduduk desa dan menghancurkan rumah mereka di malam Tahun Baru Imlek. Singkat cerita, warga desa menemukan cara menakuti monster tersebut yaitu dengan membakar bambu kering yang menghasilkan suara ledakan besar.
"Sejak saat ini, tradisi bakar petasan atau kembang api selalu ada di Tahun Baru Imlek," ungkap laporan tersebut, dikutip MNC Portal, Rabu (18/1/2023).
Lebih lanjut, momen bakar kembang api di beberapa tempat akan berbeda-beda. Ada yang berdurasi sejam full, bahkan sampai 2 jam tidak berhenti.
Momen kemunculan petasan atau kembang api saat Tahun Baru Imlek antara lain di saat:
1. Sebelum makan malam Tahun Baru Imlek
Ini dipercaya bisa mengundang leluhur untuk reuni bersama keluarga sebelum makan malam dilakukan.
2. Tepat tengah malam Tahun Baru Imlek
Kembang api juga dibakar tepat di momen pergantian hari. Selain sebagai penanda masuknya tahun baru, juga untuk mengusir roh jahat supaya di tahun baru semua berjalan lebih baik.