Gangguan Ereksi
Gangguan ereksi bisa mengakibatkan infertilitas pada pria. Kondisi gangguan ereksi yang sering ditemui termasuk:
- Kesulitan menjaga atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk seks (disfungsi ereksi)
- Ejakulasi dini
- Hubungan seksual yang menyakitkan
- Kelainan anatomi seperti memiliki lubang uretra di bawah penis (hipospadia)
- Masalah psikologis atau hubungan yang mengganggu
Kesulitan Ejakulasi
Ejakulasi retrograde dapat mengganggu kesuburan dengan cara memasukkan kembali sperma ke dalam tubuh ketika terjadi ejakulasi. Sperma yang seharusnya keluar dari penis saat ejakulasi, akan masuk ke dalam kandung kemih pada kondisi ini.
Untungnya, kasus kemandulan karena ejakulasi retrograde cukup jarang. Menurut penelitian di Translational Andrology and Urology, kondisi ini hanya 0.3-2 persen menyebabkan infertilitas.
Pembesaran Payudara (Ginekomastia)
Terkadang, pria juga memiliki payudara yang besar. Kondisi ini disebut ginekomastia dan dapat disebabkan oleh hiperestrogen. Kelebihan kadar hormon wanita dalam tubuh pria dapat mengganggu produksi sperma sehingga berujung pada ketidaksuburan atau kemandulan. Inilah kenapa ginekomastia menjadi salah satu ciri-ciri kemandulan pada pria.
Penurunan Jumlah Rambut di Seluruh Badan
Kemandulan pada pria bisa berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon. Ketika hormon seks pria dalam kadar yang kurang, maka pertumbuhan sperma juga dapat terganggu. Akibatnya pria mengalami infertilitas.
Tanda dari ketidakseimbangan hormon ini adalah sedikitnya rambut-rambut yang biasanya dominan pada pria, misalnya kumis dan jenggot, bulu kaki, bulu dada, dan lain-lain. Kendati demikian, tidak semua kasus rambut tumbuh sedikit menandakan kemandulan. Sedikitnya rambut yang tumbuh, entah itu di wajah maupun tubuh, juga bisa diakibatkan faktor genetik dan ras.