Dengan keberhasilan ini, United Network for Organ Sharing memiliki harapan di masa depan. Terlebih, di Amerika Serikat sendiri, hampir 107.000 orang menunggu transplantasi organ, termasuk lebih dari 90.000 untuk ginjal, yang waktu tunggunya rerata tiga hingga lima tahun lamanya.
Selama beberapa dekade para peneliti telah bekerja menggunakan organ hewan untuk transplantasi manusia sambil meminimalisir terjadinya kondisi penolakan.
Sementara itu, dalam laporan tersebut diterangkan bahwa babi yang diubah secara genetik dijuluki dengan GalSafe dikembangkan oleh anak perusahaan Revivicor United Therapeutics. Hewan-hewan itu secara alamiah ternyata kekurangan gen yang menghasilkan alpha-gal atau gula yang memicu serangan langsung dari sistem kekebalan manusia.
Pada Desember tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sudah menyetujui perubahan gen pada babi sehingga jauh lebih aman untuk dikonsumsi manusia sebagai makanan maupun obat-obatan. FDA mengatakan, produk medis yang dikembangkan dari babi GalSafe masih memerlukan persetujuan khusus dari FDA itu sendiri sebelum digunakan pada manusia.
"Ini adalah langkah maju yang penting dalam mewujudkan janji xenotransplantasi yang akan menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahun dalam waktu yang tak terlalu lama," kata CEO United Therapeutics Martine Rothblatt dalam keterangan resminya.
"Berkat keberhasilan penelitian di NYU, prosedur yang dilakukan di sana akan menjadi 'jalan' untuk uji coba pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir, mungkin dalam satu atau dua tahun ke depan," kata dr Montgomery yang juga penerima transplantasi jantung.
(Martin Bagya Kertiyasa)