KEMENTERIAN Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat mengimbau agar seluruh pemeluk agama melaksanakan peribadatan di rumah saja. Keputusan ini dikeluarkan demi memutus penularan virus corona COVID-19.
Empat perwakilan pemuka agama pun secara khusus menyampaikan pesan tersebut dalam konferesi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jumat (10/4/2020) dan diharap seluruh umat mampu menaatinya dengan bijak. Sekali lagi, ini semua dilakukan agar kita bisa menjadi pahlawan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
Maka, berikut ini beberapa pesan dari empat pemuka agama dari Direktur Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kementerian Agama Republik Indonesia (Islam, Hindu, Budha, dan Katolik) yang coba dirangkum Okezone:
Agama Islam
"Seluruh umat Islam di Indonesia diimbau agar dalam melaksanakan ibadah, baik itu salat dan segala aktivitas yang terkait dengan datangnya bulan suci Ramadan, diharapkan untuk tetap berada di rumah. Mulai dari pelaksanaan ibadah puasa, tentu kita berharap bisa dikerjakan sesuai dengan fiqh puasa, meniadakan buka puasa bersama, pun salat tarawih dilaksanakan di rumah masing-masing. Nudzulul quran akan ditiadakan, begitu juga dengan tadarus Alquran di masjid akan ditiadakan," terang Ditjen Bimas Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA.
Ia juga menambahkan, ibadah di rumah saja itu tidak akan mengurangi kualitas dan pahala ibadah. "Sebab, kita sedang dalam keadaan darurat. Insyaallah Allah memahami," tambahnya.
Agama Hindu
"Ajaran agama mengajarkan kita harus memandang hidup dan eksistensi kehidupan kita dengan sebaik-baiknya," ucap Plt. Ditjen Bimas Hindu I Made Sutresna, S.Ag, MA.
Ia mengibaratkan pandemi COVID-19 ini sebagaimana berlayar menyeberangi lautan. Tentunya saat menyeberangi lautan kadang tenang, kadang ada ombaknya, bahkan kadang tiupan angin sangat kencang sehingga ada terpaan masalah.
I Made Sutresna juga menyampaikan pesan agar umat Hindu mampu memanfaatkan teknologi yang ada dalam beribadah di rumah. Sebab, sebagai seorang beragama, umat harus bisa beradaptasi.
"Beribadah di rumah saja. Jangan lupa untuk saling mengirimkan doa, saling menyemangati. Dengan begitu, membuat kita makin kuat, solid, dan bersatu melawan pandemi COVID-19 ini. Prinsip ini harus dipegang umat," tambahnya.