BICARA mengenai perayaan Cap Go Meh, tentu tak lepas dari atraksi tatung. Tatung adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut.
Dengan menggunakan mantra dan mudra tertentu, roh dewa dipanggil ke altar kemudian akan memasuki raga orang tersebut. Tatung ini sering dijumpai saat perayaan Cap Go Meh, atau 15 hari setelah Tahun Baru Imlek.
Di Kalimantan Barat, perayaan Cap Go Meh dikemas dalam festival. Seperti di Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang. Nantinya para tatung akan pawai mengelilingi jalan protokol sambil beratraksi.
Tatung Cap Go Meh. Foto: Ade Putra/Okezone
Di dua daerah ini, setidaknya ada ratusan tatung yang beratraksi. Tentu, tak semudah yang dipikirkan. Sebelum beratraksi dengan benda-benda tajam, para tatung harus melakukan segala macam ritual. Salah satunya harus melakukan puasa mutih (putih) beberapa hari menjelang perayaan Cap Go Meh. Puasa ini, hanya boleh makan nasi putih saja.
Ritual sebelum jadi Tatung. Foto: Ade Putra/Okezone
"Kalau saya puasanya mulai tanggal 12 kalender China. Ada pantangan makan. Ini puasa sebelum tampil pada hari H, 8 Februari," jelas Novalia Lisa, warga Kabupaten Bengkayang yang setiap tahunnya menjadi tatung di perayaan Cap Go Meh.