Perayaan Imlek tidak terasa sudah siap disambut di depan mata. Tepat pada 25 Januari 2020, masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia dan di berbagai penjuru dunia lainnya akan merayakan momen Tahun Baru Cina.
Tidak jauh berbeda dengan perayaan hari-hari besar lainnya, seperti Lebaran dan Natal, masyarakat di Indonesia memiliki kebiasaan tersendiri dalam merayakan kemeriahan Imlek. Lalu apa saja sih kebiasaan wajib dalam perayaan Imlek?
Untuk mendapatkan jawaban dari orang yang merayakannya langsung, Okezon pun mewawancarai Widiani, seorang perempuan campuran keturunan etnis Tionghoa dan Sunda. Kepada Okezone, Widi mengaku ia dan keluarganya termasuk yang merayakan hari Imlek secara meriah karena keluarganya adalah tipe keluarga besar.
Widi yang berprofesi sebagai guru Bimbingan dan Konseling di salah satu sekolah menengah kejuruan swasta di Jakarta ini pertama mengungkapkan, satu kebiasaan wajib pertama yang sudah dilakukan jauh-jauh hari dalam rangka menyambut Imlek adalah berbelanja kebutuhan Imlek dan memesan kue keranjang dan kue lapis legit.
“Belanja segala keperluan itu sudah dari awal Januari, apa yang mau dibeli sudah dibuat jauh hari. Selain itu harus banget sudah pesan kue keranjang dan kue lapis legit paling tidak satu minggu sebelum Imlek,” ungkap Widi, saat dihubungi Okezone, belum lama ini melalui pesan pendek.
Jika sudah beres urusan belanja segala keperluan Imlek, kebiasaan wajib lainnya ialah beres-beres rumah. Di keluarga besar Widi, untuk perayaan Imlek yang namanya acara merapikan rumah ini harus selesai paling tidak di dua hari sebelum Imlek. Mengingat karena membereskan rumah di malam sehari sebelum Imlek itu pantang alias tidak boleh dilakukan menurut kepercayaan etnis Tionghoa.