Bila Anda tertarik menikmati nasi kuning di Manado, salah satu lokasi yang layak menjadi destinasi adalah rumah makan Nasi Kuning Saroja. Tempat makan yang berdiri sejak 1977 ini sudah dikenal oleh masyarakat lokal maupun turis.
Di samping rempah serta lauk yang digunakan enak dan khas, nasi kuning di Saroja juga menampilkan cara penyajian yang unik, yakni meng gunakan pembungkus berupa daun lontar, bila nasi ingin dibawa pulang. Ida Madiu, pengelola Nasi Kuning Saroja, mengaku mendapat resep nasi kuning dari ibunya yang berasal dari Jawa.
Sejak dulu hingga sekarang, ujar Ida, cita rasa nasi kuningnya tak pernah berubah. ”Soal rasa tak banyak berubah. Sejak dulu ya begini,” tandas Ida, yang bersama kakak dan adiknya menjadi generasi kedua pengelola rumah makan Nasi Kuning Saroja.
Nasi Kuning Saroja dirintis oleh pasangan suami-istri Abubakar dan Salma Simen, orang tua Ida. Usaha yang di mulai sejak 41 tahun lalu ini rupanya ma ju pesat. Kini, Saroja menjadi salah satu destinasi para penikmat makanan.
Tamunya kebanyakan wisatawan domestik ataupun warga Manado yang ingin berangkat ke luar daerah dan menjadikannya oleholeh untuk sanak saudara. ”Alhamdulillah pengunjung tetap ramai. Sebenarnya nasi kuning kami tidak ada yang istimewa.
Nasi kuning di sini memang dilengkapi daging sapi dan ikan cakalang. Namun, soal pengolahannya sama saja dengan nasi kuning di tempat lain. Menggunakan santan kelapa serta sambal dengan cabai merah dan cabai rawit yang dicampur,” kata Ida.