Sensasi Menyeruput Kopi Aceh dengan Gelas Terbalik

Khalis Surry, Jurnalis
Sabtu 03 Februari 2018 13:51 WIB
Sensasi seruput kopi dengan penyajian terbalik di Aceh (Foto: Khalis Surry)
Share :

ADZAN Ashar baru saja selesai berkumandang melalui pengeras suara masjid. Warung Kopi Khop di kawasan Jalan AMD Batoh, Kota Banda Aceh masih terlihat sepi. Hanya beberapa meja ditongkrongi beberapa pemuda yang asyik ngemil kacang kulit. Sembari menyeruput kopi dengan gaya yang tergolong unik, gelasnya di balik.

Aceh sangat terkenal dengan kopinya. Bahkan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Begitu juga dengan warung kopi yang menjamur, mulai dari yang masih tradisional di pendalaman kampung hingga warung kopi dengan gaya premium di perkotaan. Tak ayal kalau Banda Aceh sebagai ibukota provinsi dikenal dengan kota seribu satu warung kopi.

Mengikuti perkembangan zaman, penyajian kopi di Aceh pun mulai bervariasi. Dari yang dahulunya hanya dikenal kopi hitam yang pahit, sekarang semua warung kopi menawarkan sajian kopi dengan kaya rasa dan warna, seperti manual brewing, sanger, kopi susu, dan berbagai jenis kopi Arabica lainnya.

Bahkan meminumnya pun juga diperlihatkan dengan cara yang tak biasa, seperti yang terdapat di Warung Kopi Khop ini atau dalam bahasa Indonesia kopi telungkup. Gayanya, tak tak lazim dari warung kopi lainnya di Aceh.

Penyajian kopi dengan gelas telungkup menjadi ciri khas yang mereka tawarkan kepada pengunjung. Kopi yang ampas kopinya masih menyatu tanpa disaring itu diminum dengan menggunakan sedotan.

Cara meminumnya, mula-mula melalui sedotan Anda harus meniup dulu kopinya hingga cairannya merembes keluar piring, kemudian langsung diminum. Atau cara lain setelah ditiup, piringnya diangkat kemudian baru diseruput melalui sisi piring tersebut. Gampang bukan!

Kopi Khop ini sebenarnya sudah terkenal di kawasan Desa Ujoeng Kareung, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Diyakini, dulu ketika pahlawan nasional dari daerah setempat, Teuku Umar berperang dan bergerilya mengusir penjajah gaya meminum kopi seperti ini memang sudah ada.

Dari kisahnya, konon katanya kopi dengan gelas telungkup ini bermula ketika kebiasaan masyarakat Aceh Barat yang tinggal di pesisir pantai sebagai nelayan. Mereka ingin meminum kopi dengan waktu yang lama. Hanya sekali teguk, lalu mereka pergi melaut. Jadi agar kopi mereka tetap terjaga maka ditelungkupkanlah.

"Karena kalau gelasnya telungkup kopinya akan tetap hangat dan tidak tercemar debu dan kotoran. Sudah dari dulu gaya (telungkup) seperti ini sudah ada," kata Yudi, barista di warung Kopi Khop tersebut saat dijumpai, Selasa (23 Januari 2018).

Cara penyajiannya pun tidak susah. Kata Yudi, untuk meracik kopinya sama dengan membuat kopi pada umumnya. Hanya untuk Kopi Khop ini dibutuhkan kecepatan tangan untuk membalik gelas tersebut dalam piring kecil. "Habis itu diaduk terus dibalik, simple aja. Proses pembuatannya hanya tiga menit,” ujarnya.

Penempatan sedotan yang dijepit antara gelas dan piring tersebut hanya untuk memudahkan para peminum. Misalnya bagi kaum hawa yang ingin merasakan sensasi Kopi Khop itu. Jika susah menyeruput melalui sisi piring, maka dibuatlah sedotan. Dan, sedotannya pun harus sedotan yang buatan lama, karena sedota lama lebih lembut. Sedangkan sedotan modern saat ini terlalu keras.

Selain dari daerah asalnya, Aceh Barat, Kopi Khop ini juga terdapat di beberapa tempat di Aceh. Seperti di Warung Kopi Khop Banda Aceh ini, atau Anda ingin menikmati sensasi meminumnya di puncak gunung, maka Anda juga dapatkan kopi tubruk ini di puncak Geurutee, Aceh Jaya.

"Tinggal suruh balik aja gelasnya sama yang buat. Kopinya juga sama seperti kopi yang di Meulaboh," ujar Zuhri, pengunjung yang sudah pernah minum kopi itu di Geurutee.

Selain itu, kata Yudi, seni dalam menikmati kopi ini hanya ketika meminum melalui sedotan. Jika baru pertama kali pasti merasa kesulitan. Karena jika tidak tahu tekniknya, maka cairan itu tidak akan merembes ke luar piring.

Hal itu dirasakan Agus, seorang pengunjung yang sedang menikmati kopi khop tersebut. Ia sedikit kesulitan saat meminumnya, karena hal itu kali pertama bagi dia. "Pertama memang agak susah. Waktu saya tiup kopinya enggak keluar. Tapi setelah tahu caranya baru mau keluar kopinya," katanya kepada Okezone, sembari melanjutkan meminum kopi itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya