Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ibu Hamil Punya Risiko Depresi dan Kurang Nutrisi, Ini Penjelasannya

Annastasya Rizqa , Jurnalis-Kamis, 25 Desember 2025 |15:10 WIB
Ibu Hamil Punya Risiko Depresi dan Kurang Nutrisi, Ini Penjelasannya
Ibu Hamil Punya Risiko Depresi dan Kurang Nutrisi, Ini Penjelasannya (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Kondisi kesehatan ibu hamil kerap rentan dan berisiko. Berbagai aspek perlu diperhatikan, mulai dari kesehatan fisik hingga mental untuk mencegah timbulnya stres yang dapat memengaruhi perkembangan janin.

Data Cek Kesehatan Gratis (CKG) Kementerian Kesehatan RI pada Oktober 2025 menunjukkan bahwa 8,5% ibu hamil di Indonesia terindikasi memiliki potensi depresi. Angka ini delapan kali lipat lebih tinggi dibandingkan angka kejadian pada populasi dewasa secara umum.

Jennyfer, M.Psi., Psikolog Klinis Dewasa, mengungkapkan kondisi ibu hamil di era digital ini sering kali dibanjiri informasi dari media sosial. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat ibu hamil lebih mudah merasa kewalahan, terutama oleh berbagai standar yang beredar di dunia maya.

“Yang dibutuhkan ibu hamil bukan sekadar informasi, tetapi juga emotional validation, rasa dimengerti dan didukung. Beragam mood dari bahagia, antusias hingga emosi takut, cemas, ataupun sedih bisa hadir secara bersamaan. Semua itu normal dan valid,” ungkap Jennyfer, Kamis (25/12/2025).

Lebih lanjut, temuan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat bahwa masalah gizi pada ibu hamil masih cukup tinggi, dengan hampir tiga dari 10 ibu hamil mengalami anemia dan 17% berisiko mengalami Kurang Energi Kronik (KEK).

Sampel studi yang dimuat dalam Medical Journal of Indonesia (2017) juga mengungkap bahwa sekitar 80% ibu hamil masih memiliki asupan protein yang belum mencukupi, padahal protein berperan penting dalam pembentukan jaringan tubuh ibu dan janin.

dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, menegaskan bahwa kebutuhan nutrisi lengkap bagi ibu hamil wajib terpenuhi secara optimal di setiap tahap, mulai dari persiapan atau program hamil, sembilan bulan masa kehamilan, hingga selama menyusui.

“Pemenuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang bukan tanpa alasan. Hal ini juga merupakan langkah preventif yang krusial untuk memastikan proses kehamilan berjalan optimal hingga persalinan, sekaligus menekan risiko bayi lahir prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),” tambah dr. Muhammad Fadli.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement